Ayo Siaga Bencana
| 
|  Anak-anak  merupakan salah satu kelompok rentan yang paling berisiko terkena  dampak bencana. Kerentanan anak-anak terhadap bencana dipicu oleh faktor  keterbatasan pemahaman tentang risiko-risiko di sekeliling mereka, yang  berakibat tidak adanya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. Salah  satu upaya yang telah PMI lakukan untuk mengarusutamakan kesiapsiagaan  bencana dan pengurangan risiko dalam pendidikan sekolah adalah melalui  mobilisasi jaringan Palang Merah Remaja (PMR) dan relawan yang tersebar  di 33 provinsi. Mulai 2006 PMI telah menjalankan program Sekolah Siaga  Bencana. Program ini adalah upaya PMI untuk mempromosikan konsep  kesiapsiagaan bencana dan pengurangan risiko bagi anak dan remaja  sekolah melalui pengembangan program pemanfaatkan pendidikan  ekstrakurikuler yang diterima oleh PMR serta menggunakan pendekatan  kelompok remaja sebaya. PMR, sebagai anggota remaja PMI mempunyai peran  dan peluang memengaruhi kelompok sebayanya, baik di sekolah maupun luar  sekolah, untuk meningkatkan ketrampilan hidup sehingga dapat mengurangi  masalah kesehatan serta dampak yang ditimbulkan akibat bencana. Anak dan  remaja bersama-sama bertukar informasi, mengidentifikasi masalah,  merancang dan membuat kesepakatan solusi melalui kegiatan dan perilaku  pengurangan risiko. Perilaku positif yang diawali sejak dini akan  berdampak pada peningkatan kualitas hidup mereka di masa mendatang dan  memberikan pengaruh kepada perilaku positif orang dewasa.  
 
 |  | 
                       | 
                                    | Pencapaian Program Sekolah Siaga Bencana 
 
 1.  Konsep,  strategi, dan pendekatan Sekolah Siaga Bencana telah diperkenalkan dan  diintegrasikan dalam Program Pengurangan Risiko Terpadu Berbasis  Masyarakat (PERTAMA) di 13 provinsi.  2.       Peran PMR sebagai peer leader (model), peer support (dukungan) dan peer educator (pendidik sebaya) untuk pengurangan risiko, serta memfasilitasi kegiatan-kegiatan pengurangan risiko pada anak dan remaja.  3.   Anak  dan remaja telah dilibatkan dalam proses pengkajian, pengambilan  keputusan, perencanaan, pelaksanaan kegiatan pengurangan risiko.  4.       Mendukung  sosialisasi strategi pendidikan remaja sebaya dalam kesiapsiagaan  bencana dan pengurangan risiko, PMI telah memproduksi manual Ayo Siaga  Bencana bagi PMR, panduan fasilitator Ayo Siaga Bencana serta media KIE  (Komunikasi, Informasi dan Edukasi).  5.       Di  tingkat nasional, PMI telah memainkan peranan penting dalam Dewan  Pengarah KPB serta aktif melakukan advokasi. Di tingkat kabupaten, PMI  juga aktif melakukan advokasi dalam mengintegrasikan kesiapsiagaan  bencana dan pengurangan risiko ini ke dalam kurikulum sekolah.  |  |